
Penemuan Mayat Tertimbun Beton
Kabar Berita Indonesia – Lombok Barat — Warga Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, geger setelah menemukan jenazah perempuan bernama Nurminah (27). Mereka mendapati korban terkubur di dalam septic tank rumah kekasihnya, dengan tubuh yang sudah disemen dan tertimbun beton setebal hampir tiga meter.
Kepala Desa Perampuan, Zubaidi, menyebut bahwa petugas menemukan tubuh Nurminah tanpa busana dengan posisi kepala menghadap ke bawah. Ia mengatakan bahwa warga segera menutup jenazah dengan kain untuk menghormati korban. Zubaidi juga memperkirakan tubuh Nurminah sudah dicor selama empat hingga lima hari sebelum akhirnya ditemukan.
Baca Juga : Operasi Hidung Anak Zaskia Adya Mecca Jadi Sorotan
Kronologi Penemuan & Evakuasi Panjang
Nurminah semula dilaporkan hilang sejak 10 Agustus oleh keluarganya. Setelah tidak kembali, kakaknya melapor ke Polsek Gerung pada 12 Agustus. Setelah diselidiki, polisi menemukan bukti bahwa korban sempat bertemu dengan kekasihnya, IH, di Perumahan Perembun Asri
Pada Jumat malam (22 Agustus), IH ditangkap di rumah orangtuanya di Mataram dan mengaku telah memukul korban hingga tewas sebelum menyeret tubuhnya ke dalam septic tank dan mengecorinya secara bertahap dengan buis dan pasir
Tim gabungan membutuhkan waktu enam jam untuk mengevakuasi jenazah karena tertimbun lapisan beton tebal. Mereka memulai proses pada pukul 09.00 WITA dan baru selesai sekitar pukul 15.00 WITA. Setelah dievakuasi, petugas segera membawa jenazah ke RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi.
Motif dan Langkah Hukum Polisi
IH kini ditahan polisi dan menghadapi penyelidikan mendalam atas motif tindakan sadisnya. Polisi masih mendalami apakah ada faktor psikologis atau permasalahan asmara yang memicu kejadian ini.
Sementara itu, isu bahwa korban sedang hamil sempat mencuat dari kronologi awal, tetapi pihak berwenang belum memberikan konfirmasi resmi.
Kesaksian dan Reaksi Warga
Warga sekitar curiga terhadap aktivitas di rumah pelaku, terutama saat melihat tumpukan pasir dan bahan bangunan yang mencurigakan tanpa adanya renovasi nyata di lokasi. Saat evakuasi berlangsung, keluarga korban bahkan tidak kuasa menahan sedih, dan satu orang sempat pingsan
Proses ini memunculkan kembali diskusi mengenai kewaspadaan masyarakat terhadap tanda-tanda kejahatan di lingkungan—seperti edukasi tentang melapor cepat dan peduli terhadap tetangga.
Harapan ke Depan
Kasus tragis ini menekankan pentingnya aparat merespons cepat setiap laporan orang hilang. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengabaikan tanda-tanda bahaya sekecil apa pun. Polres Lombok Barat didorong mempercepat proses hukum dan segera mengungkap motif di balik peristiwa ini.